KHUTBAH JUM'AT ( Dzkir )
MUWADDA'AH TASYAKURAN AKHIRUSANNAH
KHUTBAH PERTAMA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلِهِ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ
لِيُظْهِرَهُ عِلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكِ وَلَهُ اْلحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اْلأَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّكَ وَرَسُوْلَكَ مُحَمَّدً
وَعَلَى آَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ. فَأَصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ
وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي
كِتَابِهِ اْلكَرِيْمِ: اَلَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللهِ قِيَامًا وَقُعُوْدًا وَعَلَى جُنُوْبَهُمْ وَيتفكرون في خلق السماوات
... الآية
Hadirin yang dimulyakan Allah
Marilah kita
tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, melaksanakan seluruh perintahNya dan
meninggalkan segala laranganNya. Dan selalu mensyukuri setiap nikmat yang
sudah, telah, dan akan Allah berikan. Dan marilah kita selalu ingat ”zikir”
kepada Allah
Di dalam surah
Al-Baqarah ayat 152, Allah memberikan perjanjian kepada manusia, bahwa barang
siapa ”manusia” yang ingat kepada Allah niscaya Allah akan ingat pula padanya.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Al-Quran:
فاذكروني أذكركم واشكرولي ولا تكفرون. (البقرة: ١٥٢)
Karena itu, ingatlah kamu
kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-ku. (QS
Al-Baqarah [2]: 152)
Demikian ayat ini
sering dikutip. Namun, mengamalkannya gampang-gampang susah. Ayat ini
mengingatkan kita bahwa dalam setiap tarikan napas dan kesadaran, manusia
seyogianya selalu menempatkan Allah sebagai pelabuhan terakhir. Artinya,
manusia dapat mengingat Allah dimana saja dan kapan saja selama ia masih berada
di atas bumi-Nya. kita pun sering melihat bermacam-macam ekspresi manusia dalam
mengingat Allah, ada yang menangis, berdiam diri, menyayi, menari, dan ada pula
yang bertutur kata.
Hadirin yang dimulyakan Allah
Dalam konteks
”ingat kepada Allah” ini, umat islam tidak pernah lepas dari tiga hal: Doa,
Wirid, dan Zikir. Doa adalah permintaan atau permohonan sesuatu kepada Allah
untuk mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Wirid merupakan bacaan
tertentu untuk mendapatkan ”aliran” berkah dari Allah. Sementara zikir adalah
segala gerak gerik dan aktifitas yang terobsesi pada kedekatan atau taqarrub kepada
Allah. Me-lafadz-kan kata-kata tertentu yang mengandung unsur ingat
kepada Allah juga termasuk zikir. Zikir sangat penting karena dalam pandangan
spiritual ”kesufian” ia merupakan langkah pertama cinta kepada Allah.
zikir merupakan
bentuk komitmen dan kontinuitas untuk meninggalkan kondisi lupa kepada Allah
dan memasuki wilayah musyahadah (persaksian), dan untuk
mengalahkan rasa takut bersaman dengan rasa kecintaan yang mendalam. zikir
dapat dimaknai juga dalam pengertian ”berlindung kepada Allah”. Dapat
dikatakan, zikir adalah upaya mengingat Allah yang dapat dilakukan dengan
diam-diam atau bersuara.
Hadirin yang dimulyakan Allah
Pada tahap awal
pengucapan zikir memang terasa sebatas lisan. Ini bukanlah sesuatu yang buruk.
Hanya saja, seseorang perlu meningkatkan kualitas zikirnya hingga benar-benar
mengantarkanya pada kondisi persaksian atas kesucian dan keagungan Allah.
Kontinuitas zikir mampu membawa manusia pada satu tahapan yang di dalamnya
persaksian terhadap Allah memenuhi wilayah qalb (hati). Pada tahap ini, zikir
tidak lagi berada di wilayah kesadaran, tetapi juga masuk dalam wilayah
ketidaksadaran. Proses zikir pun berjalan di kala terjaga, tidur, pingsan, mati
suri, bahkan pada saat sakaratul maut, saat menghadapi kematian.
Dengan demikian,
orientasi zikir adalah pada penataan hati atau qalb. Qalb memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia karena baik dan buruknya aktivitas manusia
sangat bergantung pada kondisi qalb. Dunia tasawuf mengenal qalb dengan segenap
kompleksitas. Ada yang disebut ”bashirah” atau mata hati yang mempunyai sifat
dan potensi untuk melihat kebaikan dan keburukan. Ada pula yang disebut
”dlamir” yang berfungsi untuk memotivasi dalam bertindak kebajikan. Di kalangan
para sufi sendiri, cara-cara, prinsip pembagian wujud. Dan istilah teknis batin
atau qalb ini berbeda-beda sesuai dengan hasil intensitas pendakian pengalaman
spiritual seseorang.
Hadirin yang dimulyakan Allah
Konsepsi zikir
tersebut menunjukkan bahwa zikir merupakan pelatihan hati untuk ber-musyahadahkepada
Allah. Musyahadah adalah upaya pengabaian manusia terhadap
segenap yang destruktif, sekaligus sebagai obsesi untuk menjadi pribadi yang
sempurna. Musyahadah inilah yang merupakan makna hidup yang
telah lama menghilang dari kehidupan sehingga manusia terperangkap ke dalam
berbagai krisis, mulai dari krisis sosial, krisis struktural, hingga krisis
moral. Hilangnya musyahadah dari dalam diri manusia beriringan
dengan orientasi hidup yang serba materialistis. Kehidupan manusia pun tidak
lagi berkualitas karena pengabaiannya atas makna dan nilai. Kerja keras banyak
diukur seberapa besar manfaat produk yang dihasilkan dan seberapa lama waktu
yang telah dihabiskan. Padahal kerja keras juga mencakup nilai seberapa besar
manfaat produk yang dihasilkan bagi kehidupan dan seberapa lama produk itu
memberi manfaat bagi derajat kemanusiaan.
Disinilah peran
zikir, yaitu memacu untuk bertindak berdasarkan pemanfaat dan kemaslahatan.
Jika demikian, segala rupa tindakan lahiriah membutuhkan kejujuran,
profesionalitas serta beroreintasi pada kemaslahatan umat manusia.
Hadirin yang
dimulyakan Allah
Kenyataan
peran zikir ini bukanlah sesuatu yang ganjil sepanjang manusia mampu menjaga
gerak keseimbangan antara ilmu, amal dan kebersihan batin (tashfiyatu-l-qalb).
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Al-Quran:
وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا اْلعِلْمَ أَنَّهُ اْلحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ
فَيُؤْمِنُوْا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوْبُهُمْ وَإِنَّ اللهَ لَهَادِ
الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. (الحج: ٥٤ )
Dan agar
orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Quran itulah yang
hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan
sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus. (QS
Al-Hajj [22]: 54)
Walhasil,
zikir dapat membimbing seseorang untuk beraktivitas dan hatinya. Zikir akan
mempersembahkan hati manusia sebagai tempat suci yang didalamnya alam semesta
menjelma sebagai bukti-bukti kehadiran Allah, kapan saja dan dimana saja.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
SUMBER : Kumpulan Khutbah Jum'at Masjid Nur Hidayah (Tanah Mas)
0 Response to "KHUTBAH JUM'AT ( Dzkir )"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)