KHUTBAH JUM'AT : Cinta 5 perkara dan lupa 5 perkara
KHUTBAH PERTAMA
الحمدلله
الذى وعد من اطاعه بدار السلام وقَبِلَ من عصاه اذا تاب عن الاثام لااله الاالله
يضل من يشاء ويهدى من يشاء اشهد ان لا اله الا الله الكبير المتعال واشهد ان سيدنا
محمدا رسول الله خير الانام اللهم صل و سلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه
المتحابين فى الله ومن تبعهم الى يوم القيامة اما بعد.
فيا عباد
الله اتقواالله حق تقاته ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لايحتسب
Ma’asirol
Muslimin sidang jum’at Rohimakumullah
Pada kesempatan khutbah kali ini,
kami akan menyampaikan hadits Rasulallah SAW di dalam kitab Naso’ihul Ibad yang
berbunyi
سيأتى على
امتى زمان يحبون الخمس وينسون الخمس يحبون الدنيا وينسون الآخرة يحبون الحيوة
وينسون الموت يحبون القصور وينسون القبور يحبون المال وينسون الحساب يحبون الخلق
وينسون الخالق
Akan datang suatu masa pada umatku, dimana mereka mencintai
5 perkara dan lupa terhadap 5 perkara; pertama: mereka cinta dunia dan
melupakan akhirat, kedua :mereka cinta hidup dan melupakan kematian, ketiga:
mereka cinta bangunan-bangunan mewah dan melupakan kubur, keempat mereka cinta
kepada harta dan melupakan hisab, kelima mereka cinta kepada makhluk dan
melupakan Pencipta.
Jika kita
perhatikan masa yang disabdakan nabi itu adalah masa kita sekarang ini,
mengapa? Karena kelima kriteria tersebut sudah datang saat ini.
Yang pertama يحبون الدنيا
وينسون الآخرة Mencintai dunia dan lupa akan akhirat. Saat ini sudah
nampak betapa manusia telah melupakan akhirat yang kekal abadi, manusia sangat
bersemangat dalam perkara dunia namun ketika perkara akhirat disajikan mereka
berpaling, jika kita bandingkan manakah yang paling banyak menjadi bahan
pembicaraan apakah perkara dunia ataukah akhirat?. Tentu kita akan menjawab
perkara dunialah yang mengungguli, inilah kekhawatiran Rasulallah akan menimpa
umatnya yaitu manusia akan ditutupi dunia, sehingga mereka tidak mampu melihat
akhirat karena ditutupi oleh gemerlap dunia. Padalah Allah berfirman
وللاخرة خير لك من الاولى
Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu dan lebih utama
dibandingkan dengan dunia.
Lalu bagaimana sikap kita yang
baik untuk menyikapi dunia ini? Itu sangat sesuai dengan do’a yang sering kita
baca
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب
النار
Kita meminta kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat,
karena jika kehidupan di dunia kita baik dalam mengabdi kepada Allah, maka
akhiratpun akan baik. Betapa bahagianya orang yang ketika di dunia dia bahagia
dan ketika di akhirat pun sangat bahagia, merekalah para solihin semoga kita
dijadikan dari pada golongan mereka.
Namun sesuai yang dikabarkan Nabi tersebut begitu
banyak manusia hanya mengingat dunia dan cinta dunia. Manusia lebih takut dari
api dunia ketimbang api akhirat, manusia lebih senang mendapatkan kebahagiaan
dunia namun melupakan kebahagiaan akhirat, yang menurut riwayat panasnya api
neraka itu jika diletakan bara api neraka sebesar biji cabe maka seluruh tubuh
manusia akan mendidih terkelupas saking panasnya. Tapi manusia dizaman sekarang
lebih takut api dunia ketimbang api akhirat. Untuk itulah marilah kita jadikan
urusan dunia kita ini sebagai jalan untuk menuju akhirat. Kita berusaha untuk
akhirat, kita bertani untuk akhirat kita bedagang untuk akhirat bukan
sebaliknya menjadikan akhiratnya utuk kepentingan dunianya, seperti beribadah
karena riya, bersodakoh karena ingin tenar atau sanjungan.
Yang kedua يحبون الحيوة وينسون الموت cinta hidup dan lupa kematian.
Setiap kita pasti yakin bahwa kita akan mati, mungkin
tidak ada suatu perkara didunia ini yang keyakinan kita melebihi datangnya
kematian, namun walaupun manusia yakin dengan kedatangannya banyak orang yang
melupakannya, lupa seolah-olah dia tidak akan mati walaupun ia sering melihat
kematian seseorang namun sedikit yang membuatnya jadi pelajaran. Manusia
sebenarnya didunia ini tertidur pulas, ketika datang kematian kita akan
terbangun dan sadar, sadar dari perbuatan-perbuatannya waktu didunia, disanalah
manusia menyesal karena tidurnya terlalu pulas hingga tak sempat mengumpulkan
bekal dan mereka berkata” ya Tuhan kembalikan kami kedunia, kami pasti akan
menjadi orang yang shaleh, kami pasti akan shalat, kami pasti akan zakat, namun
permintaann dan penyesalannya tiada arti, mereka sudah mati. Oleh karena itulah
mintalah dan menyesallah di dunia ini, karena ketika ajal sudah datang
penyesalan tiada artinya.
Yang ketiga يحبون القصور
وينسون القبور cinta kepada
bangunan yang mewah namun lupa kepada kubur.
Disaat inilah manusia
berlomba-lomba membanguan rumah yang serba mewah, manusia sangat bersemangat
membangun rumah di dunia ini namun lupa membangun rumahnya di akhirat, lupa
membangun rumah di kuburannya, sehingga ketika mereka mati tak ada tempat yang nyaman
baginya, karena mereka tidak pernah membangun rumah akhiratnya ketika di dunia,
dia lupa shalat yang 5 waktu lupa kepada kewajibannya sendiri lupa kepada
beribadah kepada Allah, padahal kesemuanya itu adalah merupakan bahan bangunan
untuk mendirikan rumah yang megah dikubur lebih-lebih disurga.
namun sesuai janji Allah kubur
itu bisa menjadi satu kebun dari kebun surga jika penghuninya orang yang taat
kepada Allah, dan bisa menjadi satu lubang dari api neraka jika penghuninya
adalah orang yang maksiat. Nauzubillah.....
Yang keempat يحبون المال وينسون الحساب cinta harta dan lupa kepada hari
perhitungan.
Manusia memang sangat suka dengan harta, namun jangan
dengan kecintaan itu lalu membuat kita lupa bahwa harta kita itu akan di hisab
kelak. Hisab adalah penghitungan dan pertanyaan darimana kita memperoleh harta dan
kemana kita belanjakan, jika pertanyaan ini bisa dijawab dengan baik dan bisa
dipertanggung jawabkan dihadapan Allah maka harta itu pun akan menjadi penolong
bagi kita. Namun jika harta itu didapatkan dari jalan haram dari mencuri,
berjudi dan sebagainya maka harta itu akan membuat pemiliknya celaka, begitu
juga jika harta itu didapatkan dari jalan yang halal namun digunakan untuk
sesuatu yang dimurkai Allah maka itupun akan membuat celaka. Maka ketika kita
memperoleh harta yang halal kita gunakan untuk menunaikan kewajiban kita dan
mengabdi kepada Allah dengan menafkahi keluarga, membayarkan zakatnya, dan
bershodaqoh maka harta itu akan menjadi penolong kita.
Yang kelima يحبون الخلق
وينسون الخالق cinta makhluk
dan lupa kepada Pencipta
Sungguh apa yang disabdakan
Rasulallah amatlah benar, dizaman sekarang ini manusia kebanyakan hanya
mencintai makhluk dan lupa kepada pencipta, manusia tidak melihat tanda-tanda
kebesaran Allah karena tertutupi oleh nafsu dunia yang dihiasi dengan makhluk,
sehingga tidak heran terjadi bencana dimana-mana karena dengan itulah Allah
akan membuat manusia ingat kepada-Nya, karena telah terlampau lupa kepada
Allah, ketika diberikan kemwahan dan kebahagiaan manusia kebanyakan melupakan
Allah, hingga dalam kemewahan itu Allah menurunkan bencana supaya Dia di ingat.
Disaat suatu negeri, sudah tidak ada lagi yang mengingat Allah maka akan
ditegur oleh Allah supaya mereka menjadi ingat. Jika disuatu negeri juga tidak
ada majlis zikir, majlis ilmu dan tak ada yang peduli dengan majlis ini maka
turunlah bencana, namun karena didunia ini masih banyak majlis zikir masih
banyaak orang-orang yang mengingat Allah hingga akhirnya bencana itupun di
tahan oleh Allah. Oleh karena itu marilah kita meramaikan majlis majlis zikir,
majlis-majlis ilmu karena Allah akan menurunkan rahmat dan cinta-Nya kepada
manusia yang selalu mengingat-Nya.
Rasulallah bersabda
لاتقوم الساعة حتى لايبقى على وجه الارض من يقول الله
الله
Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga tidak ada yang
tinggal dimuka bumi yang menyebut Allah Allah
Artinya jika
didunia masih banyak manusia yang menyebut Allah dan ingat kepada Allah dan
menyemarakkan majlis zikir dan majlis ilmu, maka hari kiamat akan ditunda.
Akhirnya mariah kita merenung sejenak dan meresapi kemudian
kita melihat diri kita apakah kita termasuk orang yang digambarkan Nabi dalam
haditsya itu. Jika ia, mari saya mengajak diri saya peribadi dan kita
semua untuk selalu bertaubat dan memperbaiki diri dengan selalu menyiapkan
bekal kita untuk perjalanan kita menuju negri yang kekal, dengan selalu sabar
dan istiqomah sembari selalu meminta kekuatan dan petunjuk Allah, karena
Allahlah yang menggerakkan setiap anggota badaan kita, Allahlah yang menetapkan
hati kita, Allahlah yang mengatur semuanya, dan jika kita mendapatkan
kenikmatan dari ketaatan kita maka lihatlah siapa yang memberikan nikmat taat
itu bukan melihat ketaatan itu hasil usaha kita, jika kita mendapatkan rizki
maka lihatlah yang memberikan kita rizki, karena betapapun sedikitnya rizki kalau
diberikan oleh yang Maha Besar akan mendapat barokah dari-Nya.
لاحول ولاقوة
الا بالله العلى العظيم
بارك الله لى
ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بمافيه من الايات والذكر الحكيم اقول قولى
هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات
فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم
0 Response to "KHUTBAH JUM'AT : Cinta 5 perkara dan lupa 5 perkara"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)