KHUTBAH JUMAT : TENTANG SIFAT JUJUR
KHUTBAH PERTAMA
إن الحمد لله
وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات
أعمالنا من يهد الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مشرشدا, أشهد أن لا اله
الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة
ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم
صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد,
فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال
الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)
Kaum muslimin
rahimakumullah…
Pertama-tama, marilah
kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal untuk
melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga
Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan
apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga sunnah Rasul
Saw.
Hanya dengan cara
itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya,
shalawt dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaiman perintah
Allah : Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam pada nabi
(Muhammad) Saw. dalam Al-Qur’an, surah Al-Ahzab : 56 :
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Kaum Muslimin
rahimakumullah….
Berbagai kejahatan
yang terjadi dan terkuak belakangan ini, seperti korupsi besar-besaran di
kalangan sebagian pejabat, kolaborasi pengusaha dan penguasa (pejabat), mafiah
hukum dan peradilan, peredaran narkoba yang telah menyerang dunia anak-anak,
pergaulan bebas di kalangan remaja dan masyarakat umum lainnya yang sangat
mengkhawatirkan, kekacauan rumah tangga sebagai akibat perselingkuhan, dan
berbagai tindakan kriminal lainnya yang frekuensinya semakin hari semakian
meningkat, merupakan fenomena kehidupan yanhg amat menakutkan dan menjadi ancaman
yang sangat membahayakan kehidupan kita semua.
Fenomena tersebut
lebih menakutkan dan lebih besar bahayanya dari pada ancaman gempa, terorisme
dan berbagai penyakit fisik yang akhir-akhir ini terjadi. Karena, berbagai
tindakan kejahatan tersebut dapat menghancurkan sebuah bangsa dan sebuah
Negara. Kehancurannya bukan saja di dunia, akan tetapi di akhirat juga. Semua
itu bermuara dari lenyapnya kejujuran dan suburnya kebohongan dalam kehidupan
kita saat ini.
Sudah menjadi rahasia
umum bahwa di mana-mana kita sulit menemukan sebuah kejujuran dalam masyarakat,
sebaliknya di mana-mana kita dengan mudah menemukan kebohongan demi kebohongan.
Di rumah, kita dengan mudah menemukan ketidak jujuran antara suami dan istri
dan antara anak dengan orang tuanya.
Di pasar, kita dengan
mudah menemukan pedagang yang tidak jujur dalam sukatan dan timbangan. Di
kantor dan tempat kerja, khususnya di lembaga-lembaga pemerintahan, dengan
mudah kita menemukan kebohongan dan ketidak jujuran. Di pengadilan dan
penegakan hukum, dengan mudah kita temukan kebohongan dan ketidak juran. Di
kalangan pengusaha dan bahkan di kalangan poltisi, dengan mudah kita temukan
kebohongan dan ketidak jujuran.
Lebih mengerikan lagi,
di dunia pendidikan dan dakwahpun kita sering pula menemukan kebohongan dan
ketidak jujuran. Hampir tidak ada lini kehidupan saat ini yang tidak dirasuki
kebohongan dan ketidak jujuran. Sebaliknya, kejujuran sudah menjadi makhluk
langka. Orang-orang yang jujur dianggap makhluk aneh, lugu dan tidak bisa
mengikuti serta memahami perkembangan zaman.
Kejujuran
Sumber Segala Kebaikan, Sedangkan Kebohongan Sumber Segala Kejahatan.
Nabi Muhammad Saw,
jauh-jauh hari, yakni lebih dari 14 silam, telah mewanti-wanti kita, sebagai
umatnya, aagr selalalu bersifat jujur dan sekali-kali jangan terlibat dalam
kebohongan, sekecil apapun dan dalam kondisi apaun, kecuali dalam keadaan
perang, mendamaikan orang yang sedang berselisih dan menjaga keharmonisan rumah
tangga. Itupun dengan sangat hati-hati dan sebatas yang diperlukan saja. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan imam Bukhahri dan Muslim, Rausl Saw. bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Rasul Saw. bersabda :
“Hendaklah kalian semua menjadi jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu akan
membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan menyampaikan kalian
ke syurga. Bialamana seseorang itu jujur dan menguasai sifat jujur (secara
terus menerus), maka Allah menetapkannya sebagai seorang yang jujur. Dan
sekali-kali jangan kalian berbohong, karena sesungguhnya kebohongan itu
menggiring kalian kepada berbagai kejahatan (dosa) dan sesungguhnya berbagai
kejahatan itu akan menggiring kalian ke neraka. Bilamana seseorang itu berbohon
dan terus menerus berbohong, maka Allah akan menetapkannya sebagai pembohong.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadist tersebut
di atas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Seorang
Muslim, yang mengaku Muhammad Saw. adalah teladan hidupnya, hendakalah memiliki
sifat jujur dan menjauhi sifat pembohong atau ketidak jujuran.
2.
Sifat jujur
itu adalah sumber segala kebaikan di dunia dan akan menyebabkan meraih kebaikan
di akhirat, yakni syurga. Sedangkan kebohongan dan ketidak jujuran itu adalah
sumber segala kejahatan di dunia dan menyebabkan pelakunya sengsara di akhirat,
yakni masuk neraka.
3.
Kejujuran
harus menjadi karakter dalam kehdupan agar menghasilkan berbagai kebaikan dunia
dan akhirat. Untuk menjadi karakter, kejujuran harus dipraktekkan di mana saja,
kapan saja, dan dalam kondisi apa saja, sesuai petunjuk Rasul Saw.
4.
Bila seseorang
atau suatu masyarakat dan bangsa memiliki karakter pembohong dan tidak jujuran,
pasti muncul berbagai tindak kejahatan yang berakibat pada penderitaan orang
banyak. Bila hal ini terjadi, tunggulah kehancuran di dalam kehidupan dunia dan
kesengsaraan di akhirat kelak.
Ruang Lingkup
Kejujuran
Kaum Muslimin
rahimakumullah….
Di sampaing apa yang
disebutkan sebelumnya, bahwa kejujuran adalah sumber kebaikan dunia dan
akhirat, sedangkan kebohongan atau ketidak jujuran adalah sumber malapetaka di
dunia dan juga di akhirat, bahwa kejujuran itu bagi orang mukmin adalah
segalanya. Kejujuran harus meliputi semua aspek kehisupannya. Kalau tidak, ia
akan mengalami kehancuran hidup di dunia dan sengsara di akhirat. Dalam
Alqur’an terdapat berbagai kata “kejujuran” yang menjelaskan berbagai situasi
dan kondisi kehidupan orang-orang beriman. Di antarannya :
1.
Tempat
tinggal, komunitas dan negara yang jujur. Hal ini
dijelaskan Allah dalam surat Al-Isrok/17 : 81-82, terkait dengan Makah dan
masyarakatnya yAng sudah tidak kondusif lagi bagi Rausl Saw. dan para Sahabatnya
untuk membangun masyarakat jujur, karena mayoritasnya menolak dakwah Rasul Saw.
Oleh sebab itu, Allah mengajarkan Rasul-Nya untuk meminta agar Allah berikan
solusi tempat keluar yang jujur (mukhraja shidq) dalam keadaan selamat dan
memperoleh temapat masuk/tinggal yang jujur (mudkhola shidq). Faktanya, Rsul
Saw. Allah keluarkan dari Mekkah dalam keadaan selamat dari ancaman pembunuhan
yang dirancang kaum kafir Quraiys dan pada waktu yang sama Allah berikan
Al-Madinah Al-Munawwaroh sebagai tempat tinggal, komunitas dan Negara Jujur
yang dibangun pertama kali oleh Rasul Saw.
2.
Citra yang
baik. Sesungguhnya pencitraan tidak bisa dilakukan dengan
rekayasa dan kebohongan, karena betapapun canggihnya rekayasa dan kemampuan
membungkus kebohongan dan ketidak jujuran, suatu saat pasti terbongkar juga,
seperti yang kita saksikan beberapa waktu belakangan ini. Citra yang baik,
hanya dapat dilakukan dengan kejujuran hidup dengan semua dimensinya, sejak
dari keyakinan/keimanan, undang-undang (peraturan hidup) sampai kepada muamalah
dan akhlak sehari-hari. Hal ini dijelaskan Alllah dalam surat Maryam / 19 : 50
dan Asy-syu’arok / 26 : 84, terkait dengan pencitraan nabi Ibrahim
‘alaihissalam sehingga Beliau menjadi buah bibir (lisana shidqin) sepanjang
masa sampai akhir zaman. Umat nabi Muhammad Saw, bahkan diwajibkan untuk
menjadikan Ibrahim sebagai uswah disamping Nabi Muhammad Saw. dan mebacakan
sholawat dan salam atasnya sewaktu shalat dan mengaitkan sholawat atas Nabi
Muhammad Saw. dengan shalawat kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Maka citra
Ibrahim yang spektakuler adalah Kahlilullah (kekasih Allah) dan Abul Anbiyak
(Bapak Para Nabi). Sebaliknya, pencitraan yang dibangun di atas kebohongan dan
ketidak jujuran akan memunculkan imej di masyarakat sebagai Khalilusy-syaithan
(Kekasih Setan) dan Abul Fujur (Bapak Kejahatan/Korupsi)
3.
Barometer
kehidupan. Dalam Islam, barometer kehidupan itu bukanlah
pangkat, kedudukan, harta, status sosial dan berbagai label materialistik
lainnya. Apatah lagi jiak semua itu dihasilkan dengan keohongan dan ketidak
jujuran. Akan tetapi adalah keberhasilan dalam menjalankan berbagai amal sholeh
yang sesuai dengan petunjuk (wahyu) Allah dan Rasul-Nya yang dijalankan dengan
niat yang ikhlas. Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh akan mendapatkan
kedudukan yang mulia (qodama shidqin) di sisi Allah, seperti yang dijelaskan
dalam Al-Qur’an, surah Yunus /10 : 2. “
tb%x.r&Ĩ$¨Z=Ï9$·6yftã÷br&!$uZøym÷rr&4n<Î)9@ã_uöNåk÷]ÏiB÷br&ÍÉRr&}¨$¨Z9$#ÎÅe³o0urúïÏ%©!$#(#þqãZtB#uä¨br&óOßgs9tPys%A-ôϹyYÏãöNÍkÍh5u3tA$s%tbrãÏÿ»x6ø9$#cÎ)#x»ydÖÅs»|¡s9îûüÎ7BÇËÈ
.Patutkah
menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki
di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah
orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang Tinggi di sisi Tuhan mereka".
orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar
adalah tukang sihir yang nyata".
4.
Orientasi
hidup. Orientasi hidup orang-orang yang jujur adalah
kehidupan akhirat yang abadi dengan segala fasilitas super-super-super VVIP
yang telah Allah dan Rasul janjikan. Sebab itu, siapun dia, setinggi apapun
pangkat dan kedudukannya, sebanyak apapun harta dan ilmunya, sebesar apapun
pengaruhnya di masyarakat, tidak akan pernah memalingkannya sedikitpun dari
orientasi hidupnya yang sebenarnya, yakni kemuliaan, keridhaan, ampunan dan
syurga Allah di akhirat kelak. Hal ini dijelaskan Allah dalam surat Al-Qamar/54
: 54 dan 55 : “ Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di taman-taman
dan sungai-sungai (syurga). Di tempat yang sejati (maq’adi shidqi), di sisi
Raja Yang Maha Kuasa (Allah)”. Itulah orientasi dan cita-cita tertinggi
orang-orang yang jujur. Sedangkan orang-orang yang pembohong dan tidak jujur,
hanay berorientasikan kehidupan dunia semata. Sebab itu, apapun cara akan
ditempuhnya, tanpa menghiraukan halal dan haram sekalipu, karena karaketr
bohong sudah sedemikian kuat tertanam dalam dirinya, wal ‘iyadzu billah….
Kaum Muslimin
rahimakumullah…..
Dalam kesempatan ini,
khatib menghimbau diri sediri dan kaum muslimin semuanya, marilah kita
besama-sama membentk karakter jujur dan kejujuran dalam diri kita dan
menghidarkan kebohongan dan ketidak jujuran dalam hidup ini agar kita selamat
di dunia dan di akhirat kelak.
Untuk mencapainya,
kita tidak bisa hidup sendiri-sendiri, kita memerlukan rumah tangga, komunitas
atau jamaah dan bahkan Negara yang jujur agar kejujuran itu menjadi karakter
kita. Kalau tidak, kita akan terbawa dan terbentuk sebagai orang yang memiliki
karakter pembohong dan tidak jujur, sebagaimana yang Allah perintahkan dalam
Al-Qur’an, surah Attaubah/9 : 119 berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang
beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan jadilah kamu (hidup) bersama
orang-orang yang jujur”.
Kaum Muslimin
rahimakumullah….
Demikianlah khutbah
singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan kehidupan dunia yang
sementara ini. Semogaa Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus,
yaitu jalan para nabi, shiddiqin, syuhadak dan sholihin. Allahumma amin…
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قول هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه هو السميع العليم …
0 Response to "KHUTBAH JUMAT : TENTANG SIFAT JUJUR"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)