KHUTBAH JUM’AT : 4 Sifat Penghuni Surga
KHUTBAH PERTAMA
إن الحمد لله
وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات
أعمالنا من يهد الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مشرشدا, أشهد أن لا اله
الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة
ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم
صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد,
فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال
الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)
Kaum muslimin
rahimakumullah…
Pertama-tama, marilah
kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal untuk
melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga
Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan
apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga sunnah Rasul
Saw.
Hanya dengan cara
itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya,
shalawt dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaiman perintah
Allah : Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam pada nabi
(Muhammad) Saw. dalam Al-Qur’an, surah Al-Ahzab : 56 :
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Kaum muslimin
rahimakumullah…
Setiap muslim sangat menginginkan kebahagiaan abadi di
surga kelak. Kenikmatannya tiada terkira. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
قَالَ
اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ ، وَلاَ أُذُنَ
سَمِعَتْ ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلاَ
تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ )
“Allah berfirman: Aku sediakan bagi
hamba-hamba-Ku yang sholeh surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak
pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia.”
Bacalah firman Allah Ta’ala, “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang
menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka
kerjakan.” (QS. As Sajdah: 17) (HR. Bukhari no. 3244 dan Muslim no. 2824)
Ada pelajaran penting dari surat Qaaf (surat yang
biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat khutbah Jum’at[1]) mengenai
sifat-sifat penduduk surga. Ada 4 sifat penduduk surga yang disebutkan dalam
surat tersebut sebagai berikut,
وَأُزْلِفَتِ
الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ
أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ
مُنِيبٍ (33) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ (34) لَهُمْ مَا
يَشَاءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ (35)
“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang
yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan
kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah)
lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang
takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan
dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman,
Itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki;
dan pada sisi Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf: 31-35)
Ada empat sifat yang disebutkan dalam ayat yang mulia
ini, yaitu: (1)awwab (hamba yang kembali pada Allah), (2)hafiizh
(selalu memelihara aturan Allah), (3) takut pada Allah, dan (4)
datang dengan hati yang muniib (bertaubat).
Sifat Pertama: Awwab
Yang dimaksud dengan awwab adalah kembali pada
Allah dari maksiat kepada ketaatan pada-Nya, dari hati yang lalai mengingat-Nya
kepada hati yang selalu mengingat-Nya.
‘Ubaid bin ‘Umair rahimahullah mengatakan, “Awwab
adalah ia mengingat akan dosa yang ia lakukan kemudian ia memohon ampun pada
Allah atas dosa tersebut.”
Sa’id bin Al Musayyib[2]rahimahullah
berkata,
“Yang dimaksud awwab adalah orang yang berbuat dosa lalu ia bertaubat,
kemudian ia terjerumus lagi dalam dosa, lalu ia bertaubat.”
Sifat Kedua: Hafiizh
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,
“Ia menjaga amanat yang Allah janjikan untuknya dan ia pun menjalankannya.”
Qotadah rahimahullah mengatakan, “Ia menjaga
kewajiban dan nikmat yang Allah janjikan untuknya.”
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Perlu
diketahui nafsu itu ada dua kekuatan yaitu kekuatan offensive
(menyerang) dan kekuatan defensive (bertahan). Yang dimaksud dengan awwab
adalah kuatnya offensive dengan kembali pada Allah, mengharapkan ridho-Nya dan
taat pada-Nya. Sedangkan hafiizh adalah kuatnya defensive yaitu
menahan diri dari maksiat dan hal yang terlarang. Jadi hafiizh adalah menahan
diri dari larangan Allah, sedangkan awwab adalah menghadap pada Allah dengan
melakukan ketaatan pada-Nya.”
Sifat Ketiga: Takut pada
Allah
Dalam firman Allah (yang artinya), “Orang yang
takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya)”,
terkandung makna pengakuan akan adanya Allah, akan rububiyah-Nya, akan
ketentuan-Nya, akan ilmu dan pengetahuan Allah yang mendetail pada setiap
keadaan hamba. Juga di dalamnya terkandung keimanan pada kitab, rasul, perintah
dan larangan Allah. Begitu pula di dalamnya terkandung keimanan pada janji baik
Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan dengan-Nya. Begitu pula di dalamnya
terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan perjumpaan
dengan-Nya. Seseorang dikatakan takut pada Allah (Ar Rahman) haruslah dengan
memenuhi hal-hal yang telah disebutkan tadi.
Sifat Keempat: Datang
dengan hati yang muniib
Yang dimaksudkan dengan datang dengan hati yang muniib
dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Kembali (dengan
bertaubat) dari bermaksiat pada Allah, melakukan ketaatan, mencintai ketataan
tersebut dan menerimanya.”
Intinya yang dimaksud dengan sifat penghuni surga yang
keempat adalah kembali kepada Allah dengan hati yang selamat, bertaubat
pada-Nya, dan tunduk pada-Nya.
Semoga dengan mengetahui empat sifat penghuni surga
ini membuat kita semakin dekat pada Allah, bertaubat, menjauhi maksiat dan
kembali taat pada-Nya. Sehingga kita dapat berjumpa dengan Allah dengan hati
yang selamat. Aamiin Yaa Mujibas Saailin.
Kaum Muslimin
rahimakumullah….
Demikianlah khutbah
singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan kehidupan dunia yang
sementara ini. Semogaa Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus,
yaitu jalan para nabi, shiddiqin, syuhadak dan sholihin. Allahumma amin…
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قول هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه هو السميع العليم …
0 Response to "KHUTBAH JUM’AT : 4 Sifat Penghuni Surga"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)