Khutbah Jum’at: Enam Pertanyaan Al-Ghazali
KHUTBAH PERTAMA
اَإِنّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ
فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ : اَمَّا بَعْدُ
فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ
وَإِيَّاي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلـمُتَّقُوْنَ, وَقَالَ اللهِ تَعَالَى فِى
اْلقُرْأَنِ اْلعَظِيْمِ * كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Jama’ah Jum’ah Rohimakumullah
Pada kesempatan khutbah kali ini, pertama-tama saya mengajak
pribadi saya sendiri dan kaum muslimin umumnya untuk meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah swt. Hanya dengan taqwalah bekal yang untuk menghadap-Nya nanti.
Fainna khairaz zadit taqwa. Jangan ragukan janji Allah, bahwa ia hanya melihat
seseorang dari ketaqwaannya bukan dari sisi lainnya.
Jama’ah yang dimuliakan Allah
Dalam khutbah kali ini saya hendak mengisahkan sebuah cerita diskusi
antara Imam Al-Ghozali dengan muridnya. Ada enam pertanyaan yang dilontarkan
beliau kepada para muridnya, dan kesemuanya sangat bagus untuk kita simak
niali-nilai yang terkandung di dalamnya.
Suatu ketika Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu
Imam Al Ghozali bertanya.
Wahai murid-muridku sekalian, coba kalian jawab “Apa yang paling
dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid-muridnya menjawab “orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya”.
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang
paling dekat dengan kita adalah “MATI”.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ
الْمَوْتِ ۗ
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ
فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada
hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayaka (Ali Imran 185)
Kematian adalah sesuatu yang tiada seorang pun tahu kapan ia akan
datang. Karena itu manusia harus selalu bersiap diri menghadapinya. Terkadang
ia jauh terasa, padahal ia dekat dalam kenyataannya. Janganlah kita lengah
dalam memahami hal ini, jangan sekali-kali merasa diri jauh dari mati, karena
itu membuat kita besar hati. Justru kerahasiaannya harus kita maknai bahwa mati
bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa adanya peringatan dari-Nya.
Inilah yang hendak disampaikan oleh Al-Ghazali kepada murid-muridnya.
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua…. “Apa
yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?”
Murid -muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari dan bintang
-bintang”.
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka
berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “MASA LALU”. Walau
dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu
kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan
yang sesuai dengan ajaran Agama.
Ini tepat dengan sebuah hadits yang menganjurkan bahwa
“kehidupan kita hari ini harus jauh lebih baik dari kemaren, dan
hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika difikir lebih dalam, maka yang perlu
diperhatikan adalah waktu. Waktu tidak akan datang berulang untuk kedua kali,
sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya lagi. Paling banter
kita hanya bisa bertobat dan berharap pengampunan. Sebagian pepatah bilang
waktu adalah sesuatu yang paling berharga. Emas, harta bisa dicari tapi waktu
yang sudah berlalu tak mungkin hadir kembali”.
Jama’ah Jum’ah yang berbahagia
Mati dan waktu adalah dua rahasia yang ada di genggaman-Nya. Kita
sebagai hamba hanya bisa berharap dan berdo’a semoga Allah swt memberikan
anugrah kepada kita agar mampu memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan diri
menghadapi kematian.
Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga….
“Apa yang paling besar di dunia ini?”. Murid-muridnya menjawah “gunung, bumi
dan matahari”.
Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar
dari yang ada di dunia ini adalah “NAFSU”
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ
كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ
لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ
آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ
أُولَـٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ
أُولَـٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Meraka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179) (Al A’Raf 179).
Nafsu adalah hal penentu pada diri manusia. Ingin bahagia yang
hakiki? Kendalikanlah nafsumu, ingin celaka selamanya? Turuti nafsumu…
pengendalian nafsu adalah kunci dalam hidup ini. Itulah pesan tersembunyi dari
al-Ghazali bahwa nafsu adalah hal paling besar, hal yang paling menentukan….
Kemudian al-Ghazali meneruskan pada Pertanyaan keempat
adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?”. Murid-murid Ada yang menjawab
“besi dan gajah”.
Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling
berat adalah “MEMEGANG AMANAH”
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ
عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ
مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. 33:72) (Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu
ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,
sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang
amanahnya.
Jama’ah yang dimuliakan Allah
Pertanyaan Imam al-Ghazali yang kelima adalah, “Apa yang
paling ringan di dunia ini?”…
Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”.
Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia
ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat,
gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan
sholat.
Kita harus ingat bahwa sholat adalah hal pertama yang ditanyakan
Allah kepada manusia. Dan sholat adalah kewajiban terpenting di dunia ini.
Namun anenya, meski demikian sholat adalah hal termudah yang sering dilewatkan
oleh orang-orang muslim? Ringan sekali mlewatinya.
Dan pertanyaan keenam adalah, “Apakah yang paling tajam di
dunia ini?”…
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”.
Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH
MANUSIA” Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai
perasaan saudaranya sendiri.
Ingatlah sebuah hadits yang menerangkan:
المـُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ
المـُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
seorang muslim adalah orang bisa menjaga orang muslim lainnya dari
lisannya dan tangannya.
Akhirnya, di penghujung khotbah ini saya mengajak diri saya dan
jama’ah sekalian bila ada waktu sering-seringlah merenung bahwa mati akan
segera menjemput kita, insyaallah diri kita akan termotifasi untuk
mengendalikan nafsu, menjalankan sholat, menjaga lidah dan memegang amanah.
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ
فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ
الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ
العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ
الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Sumber : NU online
0 Response to "Khutbah Jum’at: Enam Pertanyaan Al-Ghazali"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)