KHUTBAH JUM'AT (Mengingat Kematian)
الخطبة الأولى
:
الْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ
أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. أَشْهَدُ لآ إِلـٰهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ
أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّابَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ
لاَيَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَّلاَ يَسْتَقْدِمُونَ )الأعراف : 34
Ma’asyiral Muslimin rakhimakumullah !
Tiada prilaku yang paling indah, yang tercermin dari pribadi
seorang muslim, selain tingkah laku yang diwarnai dengan ketakwaan. Maka dari
itu, mulai sekarang marilah kita tingkatkan ketakwaan kita, yakni takwa yang
sebenar-benarnya, hingga dari dalam diri kita akan nampak ketakawaan lahir dan
ketakwaan batin. Dan ketakwaan seperti itu hanya bisa dilakukan dengan
menjalankan perintah-perintahNya dengan ikhlas didasari oleh keimanan dan
keyakinan akan keridhaan dan pahalaNya. Juga meninggalkan larangan-larangaNya,
karena sebenarnya larangan-laranganNya itu mengandung beberapa akibat yang
buruk jika kita tetap melanggarnya. Jika saja kita menyadari, sesungguhnya
laranganNya tersebut adalah sebagai tanda dari kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya.
Ahli Jum’ah yang dimuliakan Allah !
marilah kita mencoba mengingat-ingat lagi, mengoreksi diri lagi,
apakah sepanjang bulan-bulan yang telah kita lewati bersama pada saat yang
lalu, kita telah melakukan perbaikan-perbaikan? Sudahkan kita mengisinya dengan
berbagai kegiatan ibadah untuk mendekatkan diri kepadaNya atau belum, atau
mungkin sebaliknya, kita malah menggunakan kesempatan hidup yang sebentar ini
untuk menumpuk-num puk dosa dan kesalahan.
Sebelum terlambat marilah kita memulainya. Kemudian, jika kita
telah banyak berbuat kebajikan, maka marilah kita tingkatkan, mumpung kita
masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini. Bagi yang banyak melakukan
kemaksiatan, sadar dan hentikanlah kemaksiatan itu sekarang juga, karena ajal
akan datang kepada kita tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, tidak pandang tua
atau masih muda, jika Allah telah menentukan maka ajal itu akan menjemput kita.
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ
لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ )الأعراف: 34(
“Maka tatkala ajal mereka telah tiba, tidak dapat diundur dan
dimajukan sedikitpun”. (QS. Al-A’raf : 34)
Ahli Jum’ah yang berbahagia !
Ayat di atas sangat pantas menjadi bahan tafakkur bagi kita semua.
Yakni tentang ajal yang tidak bisa ditunda-tunda datangnya. Jika telah datang
ketetapan ajal, tiada satupun kekuatan yang bisa menundanya, apalagi
menghentikannya, sekejappun!. Dengan demikian, mengapa kita masih santai,
berleha-leha tidak ada persiapan sedikitpun untuk menyambutnya?. Janganlah kita
mengira bahwa kita akan berumur panjang. Karena umur merupakan misteri Illahy
yang pengetahuannya hanya ada padaNya. Tak seorangpun yang mampu meraba panjang
pendeknya umur seseorang. Oleh sebab itulah kita harus siap mulai sekarang,
jangan sampai terjadi, ketika dijemput ajal, diri kita masih berlumuran lumpur
dosa.
marilah kita memulai untuk banyak mengerjakan amal kebajikan,
sehingga diakhir hayat nanti, saat ajal datang menjemput, kita akan menjadi
orang yang beruntung yang akan diberikan pahala yang besar yang telah
dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang mu’min yaitu surga.
Sebaliknya, orang-orang yang banyak melakukan dosa dan tidak segera
bertaubat, kemudian secara tiba-tiba ajal menjemputnya, maka penyesalan yang
tak berujunglah yang senantiasa menghantuinya. Dan balasan yang setimpal dengan
kemaksiatan dan dosa yang pernah dilakukannya dahulu ketika hidup di dunia.
Allah membalas setiap amal perbuatan seseorang, jika amal
perbuatannya baik, maka akan dibalas dengan kebaikan pula meskipun perbuatan
baik itu hanya sekecil dzarrah, bahkan Allah akan membalasnya dengan pahala
yang berlipat ganda jika Dia menghendaki.
Dan Allahpun akan membalas amal perbuatan seseorang yang jelek
dengan balasan yang jelek pula, meskipun kejelekannya itu hanya sekecil
dzarrah.
Demikianlah keadilan Allah bagi hamba-hamba-Nya, sebagaimana yang
dijelaskan dalam Al-Qur’an suratAl-Zalzalah ayat 7 dan 8, yang artinya; “Barangsiapa
yang beramal kebajikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat Dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)Nya”.
Ahli Jum’ah yang dirahmati Allah !
Dengan demikian, apapun yang kita perbuat, baik secara
terang-terangan maupun tersembunyi, semua harus dipertanggung jawabkannya di
hadapan Allah SWT bisa saja apa yang kita perbuat, baik menurut pandangan mata
manusia, tetapi sebaliknya, buruk bagi Allah disebabkan niatnya, yaitu niat
karena ingin mendapatkan pujian dari manusia atau dengan niat untuk mencari
keuntungan dunia, bukan demi mencari keridhaanNya dan pahala akhirat.
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya : “Kesukaan
dipuji dari manusia itu adalah membutakan hati dan menulikan telinga”.
Yaitu tidak mau mendengarkan kebenaran dan menolak saran dan ajakan
yang baik. Maka konsekwensinya adalah dia harus mempertanggung jawabkan
perbuatannya itu di hadapan Allah besok pada hari akhirat. Oleh sebab itu, kita
harus pandai memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan Allah ini untuk
mengumpulkan banyak amal shaleh.
Imam Ahmad, Imam Tirmidzi dan Hakim meriwayatkan sebuah hadits
bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Sebaik-baik manusia yang
panjang umurnya dan baik amal perbuatannya, dan sejelek-jelek manusia adalah
yang panjang umurnya dan paling jelek amal perbuatannya”.
Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah !
Oleh karena itu, jika kita ingin menjadi manusia yang baik, maka
kita harus lah pandai-pandai untuk memanfaatkan umur ini, karena umur ini juga
merupakan amanat Allah yang diberikan kepada kita yang harus kita pertanggung
jawabkan nanti di akhirat.
Jika umur itu kita gunakan untuk mengumpulkan amal kebaikan, maka
kita akan diberi anugerah oleh Allah SWT berupa surga yang penuh dengan
kenikmatan dan kita kekal di dalamnya.
Sebaliknya jika kita gunakan umur kita hanya untuk menumpuk-numpuk
kejelekan dan maksiat kepada Allah, apalagi kita kufur kepadaNya, maka sudah
tentu kita akan diberi hukuman karena kita tidak dapat memegang amanat dengan
baik. Oleh sebab itu, marilah kita kembali mengkoreksi diri kita masing-masing,
sudah siapkah kita dengan amal perbuatan yang telah kita kerjakan untuk
menghadapi maut?.
Janganlah kita membohongi hati nurani kita sendiri, jika suatu saat
dihadapkan kepada suatu pertanyaan tentang kesiapan mental kita untuk
menghadapi maut, saya yakin semua orang akan menjawab belum siap. Karena pada
dasarnya, melalui hati nurani, kita tidaklah mampu membohongi hati nurani kita
sendiri, bahwa memang kita belum mampu berbuat banyak dalam hal kebaikan. Lepas
dari itu, kita juga tidak mengetahui apakah kebaikan-kebaikan yang telah kita
lakukan, sudah pasti diterima oleh Allah?. Sementara dosa-dosa yang kita
lakukan terus saja menggunung. Dan sudah ikhlaskah kita dalam mengerjakan suatu
perbuatan baik?.
Ahli Jum’ah yang dicintai Allah…….
Sudahkah kita mengoreksi semua itu?. Jangan sampai terjadi, kita
enak-enakan melakukan kemaksiatan, sementara ajal terus-menerus mengintai kita.
Oleh sebab itu, marilah kita perbaharui diri kita. Kita pacu diri kita untuk
mengerjakan kebaikan dengan dasar iman dan taqwa serta keikhlasan hanya untuk
mendapatkan keridhaan-Nya.
Jika kita sudah banyak mengerjakan kejelekan dan kemak siatan, maka
marilah kita hentikan, kita sesali, dan kita harus berjanji tidak akan
mengulanginya lagi, serta mengerjakan banyak kebaikan untuk menutupi kejelekan
kita, kita bertaubat kepada Allah mudah-mudahan Dia berkenan untuk mengampuni
kita semuanya. Amin Yaa Rabbal Alamin……….
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
فِى الْقُرْءَانِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Sumber : khutbah Jum'at Jombang NU
0 Response to "KHUTBAH JUM'AT (Mengingat Kematian)"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)