KHUTBAH JUM"AT (Sabar Kunci Kesuksesan)
Asramah Utsman Ponpes Sabilul Hasanah (Doeloe)
KHUTBAH PERTAMA
الحَمْدُ ِللهِ الوَاحِدِ القَهَّارِ،
الحَلِيْمِ الكَرِيْمِ السَّتَّارِ، المُنَزَّهِ عَنِ الشَّبِيْهِ وَالشَّرِيْكِ
وَالإِنْظَارِ. انْفَرَدَ بِالوَحْدَانِيَّةِ, وَتَقَدَّسَ فِي ذَاتِهِ
العَلِيَّة, وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ. أَحْمَدُهُ حَمْدَ
عَبْدٍ مُعْتَرِفٍ بِالذُّلِّ وَالإنْكِسَارِ. وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ مَنْ صَرَّفَ
جَوَارِحَهُ فِي طَاعَةِ رَبِّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِي
قَائِلُهَا مِنَ النَّارِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا النَّبِيُّ
المُخْتَارُ اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه اْلأطْهَارْ. اما بعد
فياعباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله
فقد فاز المتقون, وقال الله تعالى فى القرأن العظيم وَالْعَصْرِ إِنَّ
الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.
Hadirin Sidang Jum’ah, yang dimuliakan Allah SWT.
Marilah kita bersama
berusaha meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt, dalam arti meningkatkan
kesungguhan kita untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala
hal yang dilarang oleh Allah. Mudah-mudahan kita senantiasa termasuk golongan
hamba yang mendapatkan petunjuk di jalan kebenaran.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Dalam kesempatan khutbah
ini, mari kita merenungkan kembali hal yang mungkin sudah sering kita dengar
dan kita alami, tetapi dapat kita perdalam dengan lebih baik. Kita akan melihat
bagaimana korelasi antara sikap sabar dengan kesuksesan hidup. Orang-orang yang
sukses di dunia ini senantiasa menyisakan cerita unik tentang dinamika dan
pasang surut perjuangan, jatuh bangun dan pantang menyerah dalam menghadapi
berbagai tantangan. Tanpa jiwa yang kuat dan sabar maka tidaklah mungkin
seseorang akan mencapai kesuksesan hidup.
Sabar merupakan harta
mati bagi sebuah kesuksesan. Hampir tidak ada kesuksesan tanpa didahului
perjuangan dan kesabaran, penuh disiplin, dan tidak mudah putus asa. Inilah
hikmah dari petikan cerita surah al-Baqarah ayat 249 tentang Nabi Daud:
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ
بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّـهَ مُبْتَلِيكُم بِنَهَرٍ فَمَن شَرِبَ مِنْهُ
فَلَيْسَ مِنِّي وَمَن لَّمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ
غُرْفَةً بِيَدِهِ ۚ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۚ فَلَمَّا
جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ
بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَاقُو اللَّـهِ
كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّـهِ ۗ
وَاللَّـهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya: Maka tatkala
Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan
menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya;
bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya
kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang
yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah
minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut
dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui
Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang
yang sabar.
Ayat tersebut terkait dengan pengalaman Nabi Daud saw ketika memimpin pasukan kecilnya melawan tentara Jalut yang jumlahnya jauh lebih besar. Dan Nabi Daud berhasil memenangkan peperangan ini karena kesabaran, keuletan dan kedisiplinan.
Kaum Muslimin Jama’ah
Jum’ah Rahimakumullah
Dalam deretan Asmaul
Husna, As-Shabur (Yang Maha Penyabar) adalah salah satu nama dari asma-Nya.
Menurut Imam al-Ghazali, nama Tuhan ini mengandung pengertian bahwa Allah tidak
tergesa-gesa menghukum para pelaku dosa. Kesabaran-Nya terhadap para pelaku
perbuatan dosa dengan tujuan memberikan waktu agar insyaf, dan kembali
menemukan jalan yang diridhai-Nya.
Dengan kata lain, sabar merupakan sifat Allah subhanahu wa ta’ala. Sabar mencerminkan sifat ke-Tuhanan-an yang sangat mulia. Bahkan dalam tingkatan tindakan keimanan sabar menempati posisi paling tinggi, tentunya dengan pahala yang tak terhingga. Seperti yang tercantum dalam surat az-Zumar ayat 10:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ
أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Jama’ah Jum’at yang di rahimati Allah...
Sabar selalu diidentikkan
dengan musibah. Artinya sabar seolah hanya ada ketika manusia dihadapkan dengan
musibah. Padahal tidak begitu adanya. Karena sesungguhnya bersabar jauh lebih
berat ketika diterapkan dalam kondisi kehidupan yang normal dan bahagia. Memang
berat seorang yang hidup miskin untuk bersabar dengan kondisi yang dialaminya
dan tetap ingat dan berterimakasih dengan rahmat-Nya. Akan tetapi lebih berat
lagi ketika seorang yang berkedudukan, seorang pejabat, harus bersabar tetap
berada dalam jalan yang diridhai-Nya, sedangkan disekililingnya bergelimangan
harta dan kekuasaan yang tak putus-putusnya mengajak menuju kebejatan dan
kesesatan.
Bersabar memang pahit
awalnya, akan tetapi manis akhirnya. Allah swt memerintahkan sabar dalam
menghadapi sesuatu yang tidak disenangi maupun yang disenangi. Begitu mulianya
sebuah kesabaran sehingga Allah swt menghimbau kepada orang beriman agar
menjadikan kesabaran sebagai pegangan, sebagai penolong seperti yang
dituntunkan dalam al-qur’an surat al-Baqarah ayat 153;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya: hai orang-orang
yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah...
Bila dicermati dengan
seksama maka ayat di atas, bila dilihat cara penyebutan kata sabar mendahului
kata sholat, menggambarkan bahwa kedudukan sabar tidaklah kalah penting dengan
sholat. Ini dikarenakan segala sesuatu memang memerlukan kesabaran. Hingga
masalah yang paling pentingpun yaitu sholat tidak ketinggalan.
Akan tetapi, perlu
diingat bahwa sabar bukanlah berserah diri. Pasif menerima apa adanya. Namun,
sabar harus disertai dengan usaha menuju kepada yang lebih baik.
Sebagai penutup, marilah kita saling berwasiat akan pentingnya kesabaran sebagai kunci menuju sukses. Kesabaran yang aktif dan dinamis, bukan kesabaran yang pasif dan stagnan.
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى
اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ
وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ
هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Sumber: Kumpulan khutbah jum'at ponpes sabilul Hasanah.
0 Response to "KHUTBAH JUM"AT (Sabar Kunci Kesuksesan)"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)