KHUTBAH JUM'AT (Khutbah Tafsir : Mukaddimah Surat al-Fatihah - Pembuka Pintu Langit )
KHUTBAH PERTAMA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ .اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. امابعدفَيَاآيُّهَا
الْحأضِرُوْنَ الْكِرَامِ . اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin sidang jum'at rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah dalam arti yang
sebenar-benarnya, yakni menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua
larangan-Nya. Dalam al-Qur'an surat pertama Allah telah berfirman:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ(1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ(2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ(3)
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ(4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ(5) اهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ
عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ(7)
(1). Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. (2). Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (3). Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang. 4. Yang menguasai di Hari Pembalasan. (5). Hanya Engkaulah
yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (6).
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (7). (yaitu) Jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat.
Al-Fatihah adalah surat pertama dalam al-Qur'an, ia mempunyai
banyak nama diantaranya adalah sab'ul matsani atau 7 ayat yang dibaca
berulang-ulang. Sebagaimana hadits, Rasulullah saw bersabda pada Abu Sa'id
al-Mu'alla yang baru saja selesai shalat di masjid:
لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً
هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي الْقُرْآنِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ ( البخاري (
Sungguh aku akan mengajarimu sebuah surat yang paling agung
diantara surat-surat dalam al-Qur'an. Lalu beliau membaca:"al-hamdulillahi
rabbil alamin". Itulah Sab'ul Matsani atau 7 ayat yang dibaca
berulang-ulang dan sebagai al-Qur'anul 'Adzim yang diturunkan kepadaku. (H.R.
Bukhari)
Hadirin sidang jum'at rahimakumullah.
Para sahabat dan ahli tafsir mempunyai banyak pendapat tentang
sab'ul matsani, diantaranya ada yang mengatakan bahwa dikarenakan surat
al-Fatihah itu diturunkan 2 kali yakni di Makkah dan Madinah, maka disebut
matsani. Tetapi pendapat yang unggul adalah seperti yang dikatakan dalam tafsir
Baghawi Juz 1 hal. 49
قال ابن عباس والحسن وقتادة:
وَسُمِيَتْ مَثَانِيَ لِأَنَّهَا تُثنَّى فِي الصَّلَاةِ، فَتُقْرَأُ فِي كلِّ رَكْعَةٍ
Sahabat Ibnu Abbas, Hasan dan Qatadah berkata: Al-Fatihah itu
dinamakan matsani karena ia diulang-ulang dalam shalat, maka ia baca dalam
setiap rakaat.
Al-Fatihah diturunkan 2 kali yakni di Makkah dan Madinah, serta ia
harus diulang-ulang pembacaannya dalam shalat. itulah sab'ul matsani. Begitu
agungnya surat al-Fatihah maka Nabi menyebutnya seperti al-Qur'an itu sendiri,
dan harus dibaca berulang-ulang dalam shalat. Sehari semalam kita wajib
membacanya 17 kali sebagaimana jumlah rakaat itu sendiri. Jika shalat tidak membaca
surat al-Fatihah, maka shalat kita tidak sah, sebagaimana sabda Nabi saw:
لاَ صَلاَةَ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ
الْكِتَابِ
Tidak ada shalat kecuali dengan membaca surat al-Fatihah
Karena al-fatihah itu adalah sab'ul matsani atau 7 ayat yang dibaca
berulang ulang dan tidak sah shalat kita kalau tidak membaca surat al-fatihah,
maka antara shalat dan surat al-fatihah itu tidak bisa dipisahkan.
Dikisahkan dalam tafsir Ibnu Katsir yang mengambil riwayat dari
imam Muslim dan Nasa-i dari sahabat Ibnu 'Abbas berkata bahwa suatu ketika Nabi
sedang duduk bersama malaikat Jibril, dan tiba-tiba malaikat Jibril mendengar
suara dari atas, kemudian ia melihat ke langit dan berkata: "Pada hari ini
pintu langit telah dibuka, yang belum pernah pintu itu dibuka kecuali pada hari
ini". Kemudian dari pintu yang terbuka itu turunlah malaikat, yang menurut
malaikat Jibril bahwa malaikat itu belum pernah turun ke bumi kecuali hanya
pada saat itu saja. Malaikat tsb memberi salam kemudian berkata:
أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ
أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ
سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ
Kabarkanlah gembira (pada umatmu Muhammad) dengan adanya 2 nur /
cahaya yang telah diberikan kepadamu, yang 2 cahaya itu belum pernah diberikan
pada nabi-nabi sebelummu, yakni surat al-Fatihah dan beberapa ayat terahir dari
surat al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca saru huruf dari keduanya kecuali kamu
akan diberinya.
Para ahli hadits dalam memahami illa u'tiitahu ada yang
mengartikannya engkau akan diberi keutamaan pahala membaca al-Qur'an, ada juga
doamu akan dikabulkan / diijabah apa-apa yang diminta dan masih ada pemahaman
lainnya.
Al-Fatihah adalah satu surat yang paling agung dari al-Qur'an, maka
ia dijadikan sebagai sab'ul matsani, 7 ayat yang harus selalu kita baca dalam
setiap rakaat shalat, tapi ia juga sebagai cahaya yang membukakan pintu langit,
sehingga tidak ada hijab antara kita dengan Allah. Dari pintu langit yang
terbuka itulah, turun/gemrojok rahmat, barakah dan ridha Allah swt.
Hadirin sidang jum'at yang dirahmati Allah
Sebagai wujud syukur kita atas nikmat anugrah Allah Allah yang
memberikan surat termulia, dan cahaya pembuka pintu langit kepada kita, sebagai
umatnya nabi Muhammad saw, maka wujud syukur itu adalah shalat, karena nur /
cahaya itu adalah sab'ul matsani, 7 ayat yang dibaca berulang-ulang, tentu
dalam 17 rakaat shalat setiap harinya. Dengan shalat, maka berarti kita telah
membuka terus pintu langit itu minimal untuk diri kita pribadi, sehingga hidup
kita bisa damai, tentram dan selalu dalam kebahagiaan karena kita selalu
bermandikan tumpah ruahnya anugrah rahmat, barakah dan ridhanya Allah. Dan
semoga tumpah ruah rahmat, barakah dan ridha-Nya juga meluber pada tetangga
kanan kiri, sehingga kemudian Allah membukakan pintu hidayah agar yang
shalatnya masih bolong-bolong semoga dikuatkan iman dan islamnya sehingga
shalatnya tambah sempurna. Dan bagi yang belum shalat, semoga Allah memberi
hidayah agar mereka bisa kembali ke jalan Allah. Yang pada ahirnya semakin
banyak orang yang shalat, semoga keberkahan itu semakin banyak meluber dan
terus meluber, hingga semoga pintu keberkahan untuk negeri ini benar-benar
dibuka oleh Allah. Rasulullah saw bersabda:
قال رسول الله صلى الله
عليه وسلم : اِذَا أُقِيْمَتِ الصَّلاَةُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ
Jika shalat didirikan, maka dibukalah pintu-pintu langit
Tetapi jika kita meinggalkan shalat, pada dasarnya kita telah
menutup sendiri pintu langit. Lalu bagaimana rahmat, barokah dan ridha Allah
akan turun kalau pintunya saja kita tutup. Shalat yang kita tinggalkan
menyebabkan kehidupan pribadi kita akan selalu diliputi oleh kegelapan dunia.
Jauhnya kita dari keberkahan Allah menyebabkan hidup kita juga jauh dari
ketenangan batin. Jadi orang kaya bingung mau untuk apa, karena ternyata
melimpah harta bukan tujuan jika batin semakin gersang, jadi orang menengah juga
selalu kurang banyak terus, apalagi jika menjadi orang miskin, maka akan tambah
kesusahan dan penderitaan. Itu semua disebabkan oleh kegelapan hati yang tidak
diterangi cahaya agung yakni surat al-Fatihah dan shalat yang bisa
menghubungkan dengan Dzat Pemilik Cahaya diatas cahaya.
Hadirin sidang jum'at yang dirahmati Allah
Untuk itu marilah kita semua menegakkan shalat, karena dengan
menegakkan shalat berarti kita patuh pada Allah dan Rasul-Nya yang telah
menetapkan surat al-Fatihah sebagai sab'ul matsani yakni 7 ayat yang dibaca
berulang-ulang. Semoga dengan tegaknya shalat dan terbubukanya pintu langit,
Allah menumpah-ruahkan keberkahan dalam kehidupan kita, masyarakat dan umumnya
bangsa Indonesia. Amin.. Amin .. ya Rabbal 'Alamin
Inilah rahasia keagungan surat al-Fatihah. Berdasarkan itu semua,
maka para salafus shalihin yang sampai saat ini pun masih kita teruskan, selalu
mengawali majlis-majlis dzikir dan doa, majlis tawajuhhan maupun majlis khususi
selalu diawali dengan surat al-Fatihah yang berulang-ulang. Karena permunajahan
kepada Allah akan lebih sempurna jika diawali dengan adanya cahaya penghubung
yang membuka pintu-pintu langit. sehingga doa dan munajah yang telah
terhubungkan oleh cahaya paling agung dari al-Qur'an yakni surat al-fatihah, menjadikan
tidak ada lagi halangan/ hijab antara kita dan Allah. Inilah jalan yang telah
ditunjukkan oleh Allah dan Rasul-Nya, agar para saalik mudah wushul kepada
Allah dan doa-doa kita mudah diijabah oleh Allah swt. sebagaimana hadits diatas
لنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ
مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ
Tidaklah engkau membaca saru huruf dari surat al-fatihah dan
beberapa ayat ahir surat al-Baqarah, kecuali doamu dikabulkan. (H.R.
Muslim-Nasa-i)
بَارَكَ اللهُ لِي وَلكُمْ
فِى الْقُرآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ
0 Response to "KHUTBAH JUM'AT (Khutbah Tafsir : Mukaddimah Surat al-Fatihah - Pembuka Pintu Langit )"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)