KHUTBAH JUM'AT (Menjauhi sifat dengki dan dendam)


                                                           Masjid Agung Kudus ( Sunan Kudus)

                                                        KHUTBAH PERTAMA

الحَمْدُللهِ الَّذِى اَنْعَمَ عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ بِنِعْمَةِ اْلاِيْمَانِ وَاْلاِسْلَامِ. اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَدْعُواِلَى دَارِالسَّلاَمِ.وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلَهَ اِلاَاللهَ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَدَةًتُنْجِى قَا ﺋِلَهَا مِنْ عَذَابِ جَحَنَّمَ. وَاَشْهَدُاَنَّسَيْدَنَامُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ سَيِّدُاْلاَنَامِ.اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَرِكْ عَلَى سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَسْحَابِهِ صَلَةً وَسَلَّامًا اَفُوْزُ بِهِمَا بِاَنْوَاعِ النِّعَمِ وَاْلفَضْلِ وَاْلكَرَامِ.اَمَّابَعْدُ:فَيَامَعَشِرَّالمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَا تِهِ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعْمِهِ الَّتِى يَجِبُ اَنْ تُقَابَلَ بِاشُّكْرِ العَظِيْمِ. نِعْمَتِ اْلهِدَايَـــــــــــــــــــــــــةُاْلاِسْلَامُ.

Saudaraku akum musimin yang saya cintai
Marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNYa terutama dalam menjauhi hal-hal yang menyebabkan diri kita terjerumus kedalam siksa neraka akibat ahlaq madzmumah yang sangat dimurkai oleh Allah
Dengan bertaqwa inilah akan dapat menumbuhkan sifat-sifat yang mulia dan utama. Juga dengan taqwa ini pula akan dapat menumbuhkan ama-mal sholeh sebagai cermin dari keimananya kepada Allah. Karena dari keimanan yang sempurna ini jelas akan menimbulkan amal sholeh dan ahlaq yang utama. Begitu pula bila imanya kurang sempurna akan engakibatkan ahlaq yang kurang baik.
Untuk itu, maka sebagai jalan utama untuk menghindarkan diri dari sifat-sifat yang tercela itu tak ada jalan lain, kecuali dengan mempertebal iman. Karena makin sempurna iman seseorang makin sempurna pula budi pekertinya. Sebaliknya bila keimanan seseorang lemah, akan kurang baik pula budi pekertinya.
Saudaraku kaum Muslimin yang saya cintai.
            Diantara sekalian banyak akhlaq madzmumah yang sangat berbahaya sehingga dikatakan dapat memakan kebaikan seseorang sebagaimana api memakan kebaikan seseorang sebagaimana api memakan kayu bakar adalah sifat dengki dan dendam. Kedua sifat inilah yang paling menonjol dalam menolak segala kebaikan yang datang dari orang lain, lebih-lebih dari orang yang didengkihi dan ada rasa dendam kepada orang tersebut.
            Dengki dalam bahasa arab disebut Hasud adalah sifat seseorang yang merasa tidak senang orang lain menerima ni’mat dari Allah dan berkeinginan agar ni’mat tersebut lepas dari penerimanya. Sedangkan dendam atau Hiqid adalah memendam rasa permusuhan dengan orang lain dan menanti waktu yang tepat untuk melaksanakan permusuhannya, melepaskan dendamnya, membalas sakit hatinya dengan mencelakakan orang yang didendami.
            Kedua sifat berbahaya ini wajib dijauhi oleh setiap orang islam, karena sifat dengki dan hasud ini akan dapat menutup segala kebaikan yang datang dari orang lain. Bahkan bukan hanya menutup segala kebajikan saja, tetapi sifat dengki ini pula yang dapat mengakibatkan seseorang tega melakukan pembunuhan sebagaimana yang terjadi pada dari Qabil terhadap Habil sebagaimana diceritakan oleh Rasulullah SAW.
اِيَّا كُمْ وَاْلكِبْرَ فَاِنَّ اِبْلِيْسَ حَمَلَهُ اْلكِبْرُاِنَّ لاَيَسْجُدَلِاَدَمَ. وَاِيّاَ كُمْ وَاْلحِرْصَ فَاِنَّ اَدَمَ حَمَالَهُ اْلحِرْصُ عَلَى اَكْلِ الشَّجَرَةِ. وَاِيّاَ كُمْ وَاْلحَسَدَفَاِنَّ ابْنَى اَدَمَ اِنَّمَا  قَتَلَ اَحَدُهُمَاصَاحِبَهُ حَسَدًا. فَهُنَّ اَصْلُ كُلِّ خَطِيْـئَةٍ.
Artinya :
            “Jauhilah sifat sombong, sesungguhnya Iblis menolak sujud/hormat kepada Adam, karena didorong oleh kesombongan. Jauhilah sifat serakah, sebab Adam sampai makan buah Khuldi karena keserakahannya. Jauhilah sifat dengki karena dua putra Adam (Qabil dan Habil) sampai hati yang satu membunuh lainnya karena kedengkian. Kesemuanya itu merupakan sumber segala dosa”. (HR. Qussyairy dan Ibnu Asakir dari Ibnu Ma’ud).
            Perasaaan iri hati dan dendam apabila sudah tumbuh dengan suburnya sampai berkarat, dapat mengakibatkan hilangnya rasa kasih sayang akan mengakibatkan rusaknya perdamaian. Dan jika sudah sampai demikian, maka dapat menghilangkan keseimbangan yang mulanya menjurus pada dosa-dosa kecil, dan akhirnya dapat mengarah pada dosa-dosa besar yang mengakibatkan turunnya murka allah.
Lebih berbahaya lagi apabila sifat iri hati dan dendam sudah bersemayam dalam hati seseoranng, maka sulit rasanya disembuhkan dengan cara apapun, keculi bila keinginanya untuk melampiaskan iri hati dan dendamnya tercapai sebagai terjadi pada Qabil dan habil diatas. Jadi akan sulit sekali memperbaikinya . karena pada dasarnya sifat iri hati dan dendam itu memang sulit sekali dalam menerima kebaikan. Sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW yang Artinya” : jauhilah sifat dengki, sesungguhnya sifat dengki memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.”
Untuk mengantisipasi timbulnya sifat dengki dan dendam pada diri kiata masing-masing, marilah kiya perkokoh iman dan ketaqwaan kepda Allah terutama adanya sifat qana’ah, menerima segala apa yangn telah diberikan oleh Allah kepada kita. Disamping tidak kalah pentingnya adalah menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama muslim. Merasa senasib, sependeritaan, seperjuangan dan sepenanggungan dalam keadaan apa saja dan berada dimana saja.
Tiada sesuatu yang membahagiakan bagi umat islam yang berjiwa sehat, kecuali hidup dengan rasa kasih sayang dengan dilandasi hati yang bersih dan sehat, bebas dari rasa curiga, irih hati, dendam, dan segala sesuatu yang mengganggu ketentraman batin manusia. Karena pada dasarnya islam sangat memperhatikan hal-hal yang dapat merusak segala sesuatu yang mengakibatkan rusaknya keimanan dan ahlakul karimah.
Sejalan dengan masalah tersebut, islam juga membina umatnya agar memiliki hati yang bersih, penuh kasih sayang dan saling mencinta, lepas dari sifat egoism dan sebangsanya. Sebagaimana diisyaratkan dalam AlQur’an:
وَالَذِيْنَ جَاؤُامِنْ بَعْدِ هِمْ يضقُوْلُوْنَ رَبَّنَااغْفِرْلَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَابِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْ بِنَا غِلَّاً لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَااِنَّكَ رَؤُفٌرَحِيْمٌ.
Artinya: dan orang-orang yang datang sesudah mereka(muhajirin dan anshar), mereka berdoa:” ya Tuhan kami, beri ampunan ;ah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati terhadap orang-orang beriman” ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau maha penyantun lagi maha penyayang.(QS.AlHasyr.10)
Dari isyarat yang ada dalam ayat ini, semakin jelas bagi kita agar benar-benar menjauhkan diri dari sifat irih hati dan dengki terhadap orang, lebih-lebih terhadap sesame muslim. Apalagi mencegah dari sifat-sifat tercela semacam ini dalam pandangan islam dikateghorikan sebagai ibadah besar nilainya lebih tinggi dari puasa dab sadaqah, sebagaimana yang diteranngkan oleh Rasulullah Saw yang Artinya:
Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama dari pusa, shalat dan sedekah?” jawab sahabat” tentu mau”.sabda Nabi,” yaitu mendamaikan diantara kamu, karena rusaknya perdamaian diantara kamu adalah menjadi pencukur yakni perusak agama.”(HR.Abu Daud dan Tarmidzi)
Memang pada kelihatanya secara semu, umat islam tidak dapat dipecah belah melalui pedang atau peperangan oleh musuh-musuh islam secara terang-terangan, namun rusaknya islam bias tumbuh dan berawal dari dalam umat islam sendiri melalui retaknya persatuan umat islam. Bila umat islam sudah saling membenci, iri hati, dendam, dan saling tidak rukun, kerana itu dilarang oleh Rasulullah adanya sifat-sifat jahat itu bila ada pada umat islam. Mengingat keberadaannya dalam hati umat islam sangat bias membahayakan sekali seganas bahaya penyakit kangker dan aids. Maka dengan tegas Rasulullah Saw melarangnya dengan sabda beliau:
لَاتَقَاطَعُوْا وَلَاتَدَابَرُوْاوَلَاتَبَاغَضُوْاوَلَاتَحَاسَدُوْاوَكُوْنُوْاعِبَادَاللهِ اِخْوَانًا وِلَايَحِلُّ لِمُسْلِمٍ اَنْ يَهْجُرَاَخَاهُ فَوْقَ  ثَلَاثٍ.
Artinya: janganlah kamu putus memutuskan, belakang membelakangi, benci mmbenci, hasut menghasut, hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama lain(yang muslim) dan tidaklah halal bagi setiap muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.(HR. Bukhari dan mulim).
Demikian penjelasan mengenai hasud dan dendam yang sungguh amat berbahaya. Semoga sifat-sifat tercela ini dapat kita kendalikan dan hindarkan sehingga tercipta suasana kerukunan, 
ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat muslim.amiiin
جَعَانَااللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنْ اْلمُؤْمِنِيْنَ اْلكَامِلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةٍالنَّاجِحِيْنَ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَالغَفُوْرُالرَّحِيْم.

Sumber : Kumpulan Khutbah Jum'at Ponpes Sabilul Hasanah Palembang

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KHUTBAH JUM'AT (Menjauhi sifat dengki dan dendam) "

Post a Comment

الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)