CARA PELAKSANAAN SHALAT JUM'AT
Berdakwah bersama Khutbahppsh.com
2. Niat shalat Jum’at bagi Imam:
أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً إمَامًا ِللهِ تَعاليَ
KHAZANAH TENTANG SHALAT JUM'AT
A. Hukum Shalat Jum’at
Shalat Jum’at hukumnya wajib ‘ain dengan ijmak ulama dan berdasarkan firman
Allah, berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ
اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru
untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah
dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.(Q.S. al-Jum’at : 9)
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Laki-laki
5. Merdeka (bukan hamba sahaya)
6. Bermuqim (tidak dalam keadaan musafir)
Catatan :Orang yang tidak wajib melaksanakan shalat Jumat, harus melaksanakan shalat
dhuhur sebagai gantinya, kecuali orang gila. Namun, apabila mereka ikut shalat Jum’at, shalatnya
sah sebagai ganti dhuhur
C. Syarat –Syarat Sah Jum’at
1. Dalam waktu dhuhur
2. Dilakukan dalam kawasan yang ada
perumahan yang sifatnya tidak sementara
3. Tidak didahulu Jum’at lain dalam
kawasan tersebut, karena tidak boleh ada dua Jum’at atau lebih dalam satu kawasan
kecuali karena kesukaran
4. Berjama’ah
5. Jum’at itu didirikan oleh empat puluh
laki-laki baligh berakal, merdeka dan menetap di suatu kawasan tidak ada
cita-cita untuk berpindah ketempat dalam keadaan apapun kecuali karena
dharurat.
D. Niat Shalat Jum’at
Selesai khutbah, tiba waktunya salat Jum’at. Lafazh niatnya sebagai
berikut:
1. Niat shalat Jum’at bagi makmum:
أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ
الِقبْلَةِ أَدَاءً مَأمُومًا ِللهِ تَعاليَ
2. Niat shalat Jum’at bagi Imam:
أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً إمَامًا ِللهِ تَعاليَ
E.Sunnat-Sunnat Jum’at
1. Mandi,
waktunya mulai terbit fajar. Yang utama dekat dengan waktu pergi Jum’at
2. Pergi ke
Jum’at lebih awal
3. Berjalan
kaki ke Jum’at
4. Banyak
berzikir dan qiraah pada waktu pergi dan sesudah berada di mesjid sebelum
khutbah
5. Tidak
melangkahi bahu orang dalam mencapai shaf
6. Menggunakan
baju yang bagus, sebaiknya warna putih
7. Memotong
kuku
8. Menghilangkan
bau tidak sedap
9. Memperbanyak
membaca Surat al-Kahfi, malam dan siangnya
E. Sunnat-Sunnat Khutbah
1. Menyimak khutbah (tidak berbicara),
berdasarkan firman Allah berbunyi :
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ
فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya : Dan apabila dibacakan Al Quran, maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat (Q.S. al-A’raf : 204)
Perintah dalam ayat ini bermakna sunnat, bukan wajib karena berpedoman
dengan hadits riwayat Baihaqi dengan isnad shahih dari Anas berbunyi :
ان رجلا دخل
والنبي صلى الله عليه و سلم يخطب يوم الجمعة فقال متى الساعة فأومأ الناس إليه
بالسكوت فلم يقبل واعاد الكلام فقال النبي صلى الله عليه و سلم في الثالثة ماذا
أعددت لها قال حب الله ورسوله قال انك مع من احببت
Artinya : Seorang laki-laki masuk masjid, sedangkan
Nabi SAW sedang berkhutbah pada hari Jum’at. Laki-laki itu bertanya : “Kapan
terjadi kiamat ? ”. Manusia mengisyaratkan padanya untuk diam, tetapi dia tidak
mau menerimanya, bahkan mengulangi lagi pertanyaannya, maka Nabi Saw bersabda :
“Apakah kamu sudah bersiap-siap untuknya ? “.laki-laki itu menjawab :
“Mincintai Allah dan Rasul-Nya.” Nabi SAW melanjutkan, “Sesungguhnya kamu
bersama orang-orang yang kamu cintai.” (H.R. Baihaqi)
2. Khutbah di atas mimbar atau tempat
yang tinggi
3. Memberi salam ketika sudah di atas
mimbar
4. Duduk sesudah egara salam
5. Muazzin melakukan adzan sesudah
khatib egara salam
6. Isi khutbah pendek mudah dipahami
7. Khatib tidak berpaling kiri atau
kanan
8. Memegang tongkat, pedang atau yang
semisalnya
9. Ukuran duduk antara dua khutbah
sekitar ukuran Surat al-Ikhlash.
0 Response to " CARA PELAKSANAAN SHALAT JUM'AT"
Post a Comment
الإنسان محل الخطأ والنسيان
.
(Manusia tempatnya salah dan lupa)